Polisi di Papua dengan atributnya saat turun jalan membubarkan setiap demo damai oleh rakyat dan mahasiswa Papua. Foto: Ist. |
Jayapura, MAJALAH SELANGKAH -- Hari ini, Rabu (2/4), Solidaritas Mahasiswa Peduli Tapol Napol (Tahanan Politik)
Papua yang beranggotakan mahasiswa dari berbagai universitas di
Jayapura, menggelar demo damai dibebaskannya Tapol/Napol Papua dari
seluruh penjara Indonesia.
Mereka demo di beberapa titik. Di Uncen Bawah,dan Uncen Atas. Sesuai rencana, hari ini, demo dimulai pukul 08.00 waktu Papua.
Pukul 11.30, Polisi gabungan dari beberapa kesatuan datang bersenjata lengkap membubarkan massa aksi yang adalah mahasiswa yang berdemo damai.
Terjadi adu mulut yang alot antara polisi bersenjata lengkap dengan mahasiswa dengan corong pengeras suara di tangan.
Polisi kemudian membubarkan paksa mahasiswa yang menggunakan kebebasan mereka untuk menyampaikan pendapat, untuk berdemokrasi, dengan damai.
Polisi melepaskan beberapa tembakan, dan bergerak maju membungkam upaya penyampaian pendapat mahasiswa untuk membebaskan Tapol/Napol Papua.
Polisi dengan senjata lengkap kemudian menduduki gapura Uncen, dan tetap di titik itu untuk waktu yang lama.
Polisi juga sempat mengeluarkan kata-kata makian terhadap mahasiswa.
"Dasar mahasiswa-mahasiswa bodok," teriak para polisi sambil mengeluarkan tembakan. Beberapa mahasiswa terpancing emosi dan melempari polisi dengan batu.
Pantauan majalahselangkah.com, mahasiswa bingung dan panik atas upaya damai mereka untuk berpendapat yang langsung dibungkam dengan polisi bersenjata lengkap. Warga sekitar Perumnas III juga panik, terlebih setelah mendengar tembakan.
Saat berita ini diturunkan, keadaan masih belum kondusif. Mahasiswa dipaksa masuk kampus lagi, melarikan diri, karena dihadang dengan senjata siap tembak. Ada kabar mahasiswa ditangkap, tetapi masih belum jelas. Kondisi kurang aman. (HY/BT/MS)
Mereka demo di beberapa titik. Di Uncen Bawah,dan Uncen Atas. Sesuai rencana, hari ini, demo dimulai pukul 08.00 waktu Papua.
Pukul 11.30, Polisi gabungan dari beberapa kesatuan datang bersenjata lengkap membubarkan massa aksi yang adalah mahasiswa yang berdemo damai.
Terjadi adu mulut yang alot antara polisi bersenjata lengkap dengan mahasiswa dengan corong pengeras suara di tangan.
Polisi kemudian membubarkan paksa mahasiswa yang menggunakan kebebasan mereka untuk menyampaikan pendapat, untuk berdemokrasi, dengan damai.
Polisi melepaskan beberapa tembakan, dan bergerak maju membungkam upaya penyampaian pendapat mahasiswa untuk membebaskan Tapol/Napol Papua.
Polisi dengan senjata lengkap kemudian menduduki gapura Uncen, dan tetap di titik itu untuk waktu yang lama.
Polisi juga sempat mengeluarkan kata-kata makian terhadap mahasiswa.
"Dasar mahasiswa-mahasiswa bodok," teriak para polisi sambil mengeluarkan tembakan. Beberapa mahasiswa terpancing emosi dan melempari polisi dengan batu.
Pantauan majalahselangkah.com, mahasiswa bingung dan panik atas upaya damai mereka untuk berpendapat yang langsung dibungkam dengan polisi bersenjata lengkap. Warga sekitar Perumnas III juga panik, terlebih setelah mendengar tembakan.
Saat berita ini diturunkan, keadaan masih belum kondusif. Mahasiswa dipaksa masuk kampus lagi, melarikan diri, karena dihadang dengan senjata siap tembak. Ada kabar mahasiswa ditangkap, tetapi masih belum jelas. Kondisi kurang aman. (HY/BT/MS)
Sumber : www.majalahselangkah.com
0 komentar:
Posting Komentar