Rabu, 23 April 2014

Alex Nekenem Ajak Rakyat Mnukwar Boikot Pilpres 2014

Share

April 22, 2014 By: knpbtimika Category: KNPB Wilayah
Ales nekenem pimpin Demo
Ales Nekenem saat  Pimpin Demo
Mnukwar, KNPBNews -Rakyat West Papua di Wilayah Mnukwar (Manokwari) akan memboikot PILPRES tahun 2014. Alexander Nekenem, Ketua KNPB Wilayah Mnukwar menghimbau kepada seluruh rakyat di Kepala Burung,  khususnya rakyat Mnukwari untuk memboikot Pilpres Negara Kolonial Indonesia.“Indonesia yang menduduki Papua selama 50 tahun lebih merupakan ilegal, dan tidak sesuai mekanisme hukum internasional. Negara Belanda, Amerika Serikat, PBB dan Indonesia segera mempertanggung jawabkan dan meluruskan sejarah aneksasi Papua kedalam Indonesia”, tegas Nekenem.
Laki-laki yang biasa menghadapi TNI/POLRI dengan jiwa tenang dan sabar di Mnukwar ini mengatakan bahwa sudah  terbukti bahwa pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 9 Apil 2014, rakyat Papua di Wasior, Bintuni, dan Mnukwar tidak semua ikut pesta demokrasi Indonesia, apalagi kalau Pilpres nanti pasti Golput 100%.
Selanjutnya beliau melaporkan bahwa, pada waktu Pileg,  9 April  2014 lalu, dirinya mendapat telepon dari rakyat Bintuni bahwa 400 orang tidak ikut pesta demokrasi Pileg 2014, karena tidak mendapatkan kartu memilih dan di Manokwari khusus TPS 15 Amban, Mahasiswa 4 (empat) asrama Ndugama, Asrama Timika, Asrama Puncak Papua dan Asrama Intan Jaya pun Golput pada waktu itu karena tidak mendapatkan kartu memilih, bukan hanya itu saja sebagian rakyat manokwari  juga mengatakan dirinya tidak mengikut Pileg pada saat itu,
“Mulai pada Tahun 1960 -an Kolonial NKRI Masuk menguasai Papua Barat secara ilegal dan mulai sejak itulah orang Papua Barat dibantai habis-habisan dan Rekayasa Pelaksanaan PEPERA guna untuk melegalkan orang Papua Barat berada dalam NKRI, Orang papua dipaksakan ditodong dengan senjata, dipukul dan paksakan tanda tangan untuk memilih ikut dengan Kolonial NKRI.” ujarnya.
Aleks juga menyoroti kelakuan TNI/POLRI dan Pemerintah Republik Indonesia, “Secara ilegal Indonesia merampas kekayaan alam kami diatas tanah kami sendiri,sedangkan kami hanya sebagai penonton. Korban nyawa orang papua barat mencapai ratusan ribu hingga jutaan nyawa yang mati akibat mau membela hak-haknya diatas tanahnya sendiri dan dianggap sebagai Separatis, Pengacau, Teroris, Kriminal dan julukan sejenisnya yang dijuluki oleh kolonial NKRI.” ungkapnya.
“Mulai hari ini, Kami Rakyat Papua harus menunjukan bahwa kami adalah satu bangsa yang Tuhan taruh diatas tanah kami ini,  dengan kulitnya berwarna hitam dan berambut keriting. Mari kita tunjukan ke dunia bahwa kami adalah satu bangsa yang tidak ikut dalam Pemilihan Presiden Kolonial Indonesia 2014 dan kami hanya mau memilih bebas dengan REFERENDUM sebagai solusi yang tepat bagi kami bangsa Papua untuk menentukan kebebasan nasib kami sendiri”, tegas Nekenem.
“Pemilihan Presiden kolonial Indonesia dari periode ke periode yang ada hanyalah bangsa Papua Barat terjadi korban pembunuhan yang tersistim dan pencurian pembataian orang papua serta perampasan sumber daya alam yang begitu serakah dan liar oleh kolonial Indonesia.” tutur Nekenem.
Laki-laki yang biasa serius dan focus dalam pembicaraan rapat-rapat KNPB ini mengakiri dengan ajakan agar orang Papua rumpun Melanesia memilih bebas dan tidak akan lagi memberikan peluang bagi Kolonial Indonesia untuk memberantas, mencuri, merampas dan merusak kekayaan alam kami lagi.
Sementara itu Ketua Umum Komite Nasional Papua Barat (KNPB), tuan Victor Yeimo mengirim pesan singkatnya dari dalam Penjara Kononial Republik Indonesia di Jayapura. Ia mengkuatirkan penambahan penduduk jelang Pemilu yang dilakukan untuk tujuan menguasai Papua.
“Berdasarkan data KPU Tahun 2014 jumlah pendudukPapua  (Papua dan Propinsi Papua Barat) 5.315.403. Padahal, pada tahun 2010 hanya berjumlah 3.612.854 (Pendatang 1.852.297 dan orang asli Papua 1.760.557), berarti selama Empat Tahun terakhir terjadi peningkatan orang pendatang sebanyak 2.303.451. Kalau Papua tidak merdeka maka orang Papua tinggal tunggu waktu untuk punah diatas tanahnya sendiri” tulis Yeimo.

0 komentar:

Posting Komentar

KOLEKSI FOTO

|