Rabu, 16 April 2014

Pencoblosan di 5 Distrik Yahukimo Tertunda Lagi



Cara NKRI memaksa orang papua seberti ini

Cuaca yang sangat ekstrem menghambat pendistribusian surat suara.

Pemilu di Papua

yalimek nws - Pemungutan suara legislatif yang digelar di lima distrik di Yahukimo, kembali mengalami penundaan, dan baru akan dilakukan Selasa 15 April 2014. Cuaca yang sangat ekstrem menghambat proses pemungutan karena suara belum tiba.

"Ada 5 distrik di Yahukimo yang pencoblosannya ditunda, dan baru akan dilakukan besok," ujar Ketua KPU Provinsi Papua, Adam Arisoy, Senin 14 April 2014.

Logistik untuk kelima distrik itu sudah dikirim ke Dekai, ibukota Yahukimo. Namun baru  surat suara baru berada di wilayah Dekai. Hari ini, seluruh kebutuhan pemungutan suara akan didistribusikan ke distrik-distrik tersebut.

"Besok 5 distrik dari 51 distrik yang ada di Yahukimo, akan mencoblos," ujarnya.

Sementara Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Papua, Anugrah Pata menyatakan, pencoblosan tidak bisa dilakukan secara serentak di Yahukimo.

"Ini bukan faktor kesengajaan, tapi karena kondisi alam serta minimnya koordinasi KPU dengan pihak ketiga," ungkapnya.

Karena itu, Anugrah berharap pengiriman logistik ke Yahukimo harus dilakukan jauh hari sebelum hari pencoblosan. "Ini pelajaran ke depannya, logistik ke wilayah yang medannya sulit, harus didahulukan," ujarnya.

Lima distrik yang akan melakukan pencoblosan adalah Distrik Kayo dengan 3.863 pemilih, Kwikma 4.002 pemilih, Solloikma 5.831 pemilih, Korupun 4.228 pemilih dan Distrik Sela 8.662 pemilih.

Antisipasi Ricuh
Guna mengantipasi kericuhan saat proses perhitungan suara berlangsung,  Kepolisian Daerah Papua mengirimkan satu peleton Brimob ke Kabupaten Tolikara Papua, Senin 14 April.

Juru Bicara Polda Papua, Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono menyatakan, satu peleton pasukan Brimob yang dikirim akan melakukan pengamanan di berbagai lokasi yang dianggap rawan ricuh saat perhitungan berjalan.

"Mereka berada di titik yang dianggap rawan, pasalnya, ada beberapa caleg yang tidak puas dengan proses perhitungan di sana, karena diduga menggunakan sistem noken," ungkapnya.

Ini juga sekaligus mengantisipasi peristiwa beberapa hari sebelumnya, dimana sejumlah caleg merasa tidak puas dan menimbulkan kericuhan. Sabtu 12 April lalu, kericuhan terjadi di Distrik Bokondini, beberapa caleg yang merasa tidak puas saat perhitungan. Keributan bahkan memicu bentrok antar pendukung caleg.

"Hal ini yang kami antisipasi sehingga menambah kekuatan personel," katanya.

Sementara itu sekitar 3.000 pemilih di Wamena harus melakukan pencoblosan ulang. Mereka ada di 6 TPS. Pencoblosan ulang harus dilakukan, atas rekomendasi Bawaslu. Karena saat hari pencoblosan 9 April lalu, petugas KPPS melakukan pencoblosan sendiri.

Meski demikian, jadwal pencoblosan ulang belum ditentukan, sebab surat suara masih dicetak di Jakarta. "Pencoblosan ulang belum bisa dijadwalkan, karena masih terus menunggu laporan dan berita cara dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) kabupaten atau provinsi. Bila sudah ada rekomendasi, maka kami tinggal melanjutkan rekomendasi tersebut pada KPU pusat," katanya.

Ketua KPUD Jayawijaya, Adi Wetipo menyatakan, sejumlah TPS di Wamena
terpaksa harus melaksanakan pencoblosan ulang karena penyelenggara di tingkat KPPS dan PPS menahan surat suara pada pelaksanaan pemilihan 9 April lalu.
  
 editing mugamat chilon cabac.

0 komentar:

Posting Komentar

KOLEKSI FOTO

|