Sebelumnya
Martinus Yohame Ketua KNPB wilayah Sorong bersama pengurus lainya pada
tanggal 19 Agustus 2014 mengadakan konfrensi press pada pukul 15.00 WPB
di depan kantor Wali kota sorong terkait dengan kedatangan Presiden
Republik Indonesi Susilo Bambang Yudoyono (SBY) di tanah Papua, pada
umumnya dan lebih khusus di wilayah Sorong dalam rangka acara Pembukaan
Sail Raja Ampat di Waisai, Sabtu 23 Agustus 2014.
Sekaligus juga menolak Ilegal Logging,
kekayaan alam Papua dan pembangunan Bahari Wisata Duni di Raja Ampat
sebab dinilai pencurian dan merusak ekositem hutan di papua tidak
menguntugkan milik tanah dan sumber daya alam dari seluruh rakyat bangsa
Papua.
Pada Pukul 03.15 WPB, selesai jumpa
press berapa Saat kemudian, seorang perempuan telfon kepada ketua KNPB
sorong. Lebih lanjut perempuan itu mengatakan bahwa kami dari komnasham
Jakarta, mau bertemu.
Beberapa saat kemudian mereka datang
menemui ketua KNPB dan rombonganya di depan kantor Wali Kota sorong
dengan mengunakan mobil avanza warna merah, di dalamnya ditumpangi satu
orang laki-laki dengan menggunakan Handycam besar merek Canon, lalu mengajak Ketua KNPB bersama mereka menuju ke toko Mega Mall sorong, KM 9 sorong.
Kemudian perempuan tersebut menyuruh
mereka makan di salah satu tempat makan/warung di samping Toko Mega Mal
KM 9 Sorong Papua Barat.
Sambil makan mereka melakukan pertemuan, entah apa yang mereka bicarakan dalam pertemuan tersebut.
Sebelum bubar dari perempuan itu mereka baku tukar nomor HP dan perkenalan.
Mereka mengaku bahwa Mereka dari
Komnas HAM di Jakarata. Kemudian perempuan itu lebih lanjut mengatakan
bahwa pertemuan berikut kami akan lanjut pada hari rabu 20 Agustus dan
kami akan kontak.
Selanjutnya, mereka melakukan
komunikasi melalui Via tlp/SMS, sampai dengan terakhir pada hari Rabu
tanggal 20 Agustus Pukul 12.00 WPB, Malam.
KRONOLOGIS PEMBUNUHAN Pada
hari selasa tanggal 26 Agustus 2014, Martinus Yohame telah diantar oleh
pihak Kepolisian Indonesia ke Rumah Sakit Umum di jalan baru sorong,
kondisi tidak bernyawa.
Setelah
polisi melepaskan mayat almarhum Martinus Yohame di Rumah Sakit, mereka
juga melakukan upaya untuk mempersiapkan peti mayat untuk almarhum
tanpa sepengetahuan keluarga korban.
Setelah polisi melepaskan mayat di
rumah sakit umum lalu petugas kesehatan datang membersikan almarhum
Martinus Yohame dengan berlumuran dara.
Pada hari Selasa 26 Agustus 2014 Pukul
03:25 WPB, petugas di rumah sakit mengamankan mayat di kamar mayat lalu
mereka melakukan mis komunikasi untuk melihat mayatnya siapa dia yang
sebenarnya.
Kami menemukan Almarhum di Kamar mayat
dengan barang bukti seperti tali penikam, satu buah, karung goni dua
buah dan sarung milik Tim SAR.
Dengan demikian Penculikan dan
pembunuhan Ketua KNPB wilayh sorong raya adalah benar-benar yang
dilakukan oleh TNI/Polri Republik Indonesia. Karena kejadian ini terjdi
pada saat kunjuangan Kepala Negara Indonesia SBY di papua.
Hasil otopsi Jasad korban ditemukan
oleh seorang nelayan, pada Selasa pagi (26/8) sekitar 07.00 WPB.
mengapung di pesisir Pulau Nana, tidak jauh dari Kawasan Pulau Dom,
Distrik Sorong, Kepulauan Kota Sorong.
Saat ditemukan, jasad Martinus dalam keadaan terikat erat di dalam karung.
Menurut hasil Visum yang dilakukan tim
identifikasi rumah sakit umum Kota Sorong, ditemukan sebuah luka tembak
di dada sebelah kiri, wajah korban juga hancur oleh pukulan benda
keras.
“Kami temukan ada luka tembakan di dada kiri, dia punya muka hancur “ ungkap Yori petugas RSUD Sorong.
Kedua kaki dan dan tangan korban juga dalam posisi terikat, diduga jasadnya akan ditenggelamkan ke Laut.
Kami sampaikan kepada Dunia
Internasional bahwa Kujungan SBY membawa pengorbanan malapetaka terhadap
rakyat bangsa Papua Barat. Maka kami mohon dukungan internasional
terhadap rakyat bangsa Papua Barat.
Oleh
BADAN PENGURUS PUSAT, KOMITE NASIONAL PAPUA BARAT (BPP-KNPB), AGUS KOSAY (Ketua I) dan ONES SUHUNIAP (Sekertaris Umum)
FOTO ALMARHUM KETUA KNPB SORONG, MARTINUS YOHAME
0 komentar:
Posting Komentar